SULANG, REMBANGCYBER.NET – Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Rembang menggelar peringatan Milad ke-28 secara meriah dengan berbagai kegiatan, mulai dari aneka lomba, bazar, pawai budaya, hingga pengajian akbar.
Acara yang berlangsung selama beberapa hari ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan diikuti antusias oleh seluruh warga madrasah.
Hari pertama Milad yang digelar pada Selasa (27/5/2025), diisi dengan berbagai perlombaan seperti bola voli dan cerita Islami. Suasana semakin semarak dengan kehadiran bazar siswa yang menjajakan produk kreatif dan kuliner hasil karya mereka.
Kegiatan Milad dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang, H Moh Mukson. Pembukaan ditandai dengan pelepasan balon ke udara.

Dalam sambutannya, H Moh Mukson menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Milad yang berlangsung semarak dan penuh makna. Ia berharap momentum Milad ke-28 menjadi tonggak untuk meningkatkan prestasi MTsN 3 Rembang di tingkat lokal maupun nasional.
“Selamat Milad ke-28, Matsaga. Teruslah menjadi tempat di mana cahaya tidak hanya berasal dari lampu kelas, tapi juga dari mata yang percaya pada masa depan. Jadilah madrasah yang tidak hanya mendidik, tapi juga menyembuhkan. Sebab dunia ini butuh lebih banyak tempat seperti ‘kamu’ — tempat di mana anak-anak boleh menjadi siapa saja, selama mereka tumbuh dengan cinta,” terang Mukson.
Mukson juga menyampaikan bahwa Milad bukan sekadar perayaan usia, tetapi juga pengingat akan janji dan komitmen untuk terus menjadi lembaga pendidikan yang mendidik kepala dan merawat hati.

“Dua puluh delapan tahun bukan waktu yang sebentar. Di dalamnya ada musim kemarau yang keras, ada musim hujan yang panjang, namun Matsaga tetap tumbuh, seperti pohon kecil yang tak pernah menyerah pada badai. Dan pagi ini, dalam riuh lomba dan bazar, kami melihatnya sedang tersenyum—dengan mata para siswa yang berbinar dan langkah para guru yang tetap setia,” imbuhnya.
“Di sinilah anak-anak belajar mengeja masa depan, satu demi satu hurufnya, sambil sesekali menunduk malu karena belum percaya diri. Dan guru-gurunya, seperti pelukis yang sabar, terus menorehkan warna-warna keberanian di dalam dada mereka. Tak heran bila prestasi demi prestasi datang menghampiri. Sebab di sini, ilmu tidak diajarkan dengan suara keras, melainkan dengan kasih sayang yang tak habis-habis,” tegas Mukson.
Mukson menambahkan bahwa Matsaga telah menjadi tempat yang inklusif dan penuh cinta, menjadikannya istimewa di tengah banyaknya lembaga pendidikan lain.

“Kepercayaan masyarakat bukan datang tiba-tiba; ia tumbuh dari tahun-tahun keikhlasan dan kerja keras yang sunyi. Matsaga telah menjadi nama yang disebut bukan hanya karena angka-angka nilai, tapi karena getar yang ditinggalkannya di hati siapa pun yang pernah singgah,” tandasnya.
Pada hari kedua, Rabu (28/5/2025) ratusan siswa dari kelas 7 hingga 9, guru, dan karyawan mengikuti pawai budaya yang menyusuri jalan-jalan utama di kawasan Sulang. Pawai diikuti masing-masing kelas dengan mengusung beragam tema kreatif.
Pawai ini menyusuri jalur nasional Rembang–Blora hingga perempatan Sulang, lalu berputar ke arah timur hingga pertigaan Tegal Gede dan kembali ke halaman madrasah. Sepanjang rute, warga tampak antusias menyambut rombongan karnaval.

Kegiatan Milad ditutup pada Sabtu (31/5/2025) dengan penyerahan capaian hasil belajar siswa kelas IX, serta pengajian bersama KH Mujahidin di halaman madrasah.
Pelaksana Harian Kepala MTsN 3 Rembang, Hj Endah Sulistyowati, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan Milad ini adalah untuk mempererat hubungan dengan masyarakat sekaligus memberikan motivasi baru bagi seluruh warga madrasah.
“Kegiatan Milad bertujuan untuk lebih mengenalkan Matsaga kepada lingkungan sekitar, tapi juga untuk memberikan energi positif kepada siswa, guru, dan semua karyawan untuk bisa meraih prestasi yang lebih baik di masa-masa yang akan datang,” ujarnya. ABA