Rembang, Rembangcyber.net – Momen lebaran menjadi berkah tersendiri bagi penjual kembang tabur.
Pasalnya, permintaan kembang tabur yang biasa dibawa saat ziarah kubur meningkat pesat di momen menjelang hingga sepekan usai lebaran.
Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi beberapa perempuan asal Desa Kajar Kecamatan Lasem. Mereka memanfaatkan momentum lebaran untuk mengais rejeki dengan berjualan kembang tabur.
Desa Kajar yang terletak di lereng gunung, memang kaya akan berbagai jenis bunga, seperti; kenanga, gading dan bahkan mawar. Kembang-Kembang tersebut tumbuh di perkebunan dan pekarangan rumah warga.
Para penjual bunga ini berangkat dari rumah saat hari masih gelap atau dini hari untuk menjajakan kembang di Pasar Rembang. Sementara yang lain sibuk dengan ziarah dan halal bihalal di pagi hari, mereka mencari nafkah terlebih dahulu. Baru pada sore atau malam hari mereka silaturahmi ke saudara dan tetangga.
Salah satu penjual kembang tabur asal Desa Kajar, Karsini mengaku pada hari-hari biasa ia berjualan hanya tiap Kamis dan Jumat. Namun momentum Idulfitri ini, ia menjual bunga setiap hari mulai dari pagi hingga siang.
“Kami menjual berbagai macam bunga seperti mawar, melati, kenanga, gading, pacar air. Harganya bervariasi. Satu bungkusan kembang campuran, kita jual dengan harga Rp5.000. Kami layani juga yang beli dengan harga Rp2.000 atau Rp1.000,” akunya.
Setiap kali berjualan, Karsini membawa sekira 50 hingga 80 bungkus kembang dan selalu habis. Saat momentum Idulfitri stoknya malah kurang. Karena banyak yang mencari. Meskipun sudah H+5, masih banyak pembeli yang datang.
Karsini sudah berjualan bunga tabur selama 7 tahun. Dikatakannya pula, di kampungnya, banyak perempuan lain yang melakukan hal serupa. Tidak hanya di Pasar Rembang tetapi juga di tempat lain.
Hal sama diakui penjual kembang lainnya asal Desa Kajar, Jarwi. Ia yang sehari-harinya berjualan ikan di Pasar Sumbergirang Lasem beralih menjadi penjual bunga tabur dadakan. Jarwi bersama anaknya membuka lapak sendiri menjual bunga yang ia kulak dari tetangganya.
“Isi bungkusnya mawar, daun pandan, daun gembong, kenanga. Satu bungkusnya dijual Rp5.000,” tuturnya. Akh