BULU, REMBANGCYBER.NET – Wakil Ketua Tanfiziah Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Bulu, Kiai Sumijan, Senin (13/9/2021) sekira pukul 14.30 WIB, tutup usia. Kiai Sumijan yang biasa dipanggil Mbah Mijan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Arafah Rembang atas sakit yang dialaminya, sebelum dirujuk ke RS Kariadi Semarang.
Jenazah tiba di rumah duka Desa Cabean Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang sekira pukul 19.30 WIB. Selanjutnya, suami Nyai Endah Aribah ini dimakamkan di pemakaman umum desa setempat pada malam itu juga sekira pukul 22.00 WIB.
Seribuan orang datang memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Muaziyin datang dari berbagai kalangan baik dari kalangan santri, kiai dan masyarakat umum.
Salah seorang pengurus MWC NU Kecamatan Bulu yang dekat dengan almarhum, Suyoto Zuhdi mengatakan, selama hayat Mbah Mijan merupakan sosok yang ‘entengan’ kepada siapapun.
“Beliau itu sosok yang mudah dimintai tolong. Entengan kepada siapapun. Kami benar-benar sangat kehilangan,” terang Suyoto.
Suyoto menambahkan, Mbah Mijan juga dikenal sosok yang sangat getol ngopeni santri baik melalui madrasah diniah, ngaji, maupun pengajian rutinan di organisasi Banom NU seperti IPNU, IPPNU, Ansor, Fatayat maupun muslimat.
“Mbah Mijan sangat getol pada pendidikan. Beliau merupakan Kepala Madrasah Diniaah Wustho Nahdlatul Watan MWC NU Bulu. Semasa hidupnya ya seneng ngaji ngopeni pendidikan,” imbuh Suyoto.
Hal sama juga dikatakan salah seorang tokoh masyarakat Desa Cabean, Syadili. Menurutnya, Mbah Mijan merupakan sosok yang tak pernah lelah ngopeni umat seklaigus sosok yang sangat teduh, dan tidak mbedak-mbedakke.
“Beliau itu sangat ramah kepada sipapun. Mbah Mijan banyak dikenal di semua kalangan. Dan yang paling kami kenang, Mbah Mijan itu sosok yang peduli dan ngopeni umat. Kami sangat kehilangan atas berpulangnya,” ucap Sadzili.
Mbah Mijan merupakan alumnus Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah (MUS) Karangmangu Sarang. Almarhum yang asli Desa Karangasem Kecamatan Bulu ini lama menimba ilmu agama di Madrasah Ghozaliyyah Syafi’iyyah (MGS) Sarang.
Sepulang dari menimba ilmu di Sarang, Mbah Mijan langsung berkhidmat kepada masyarakat dengan aktif di dunia pendidikan utamanya madrasah diniah dan pengajian pengajian.
Sugeng Tindak Mbah Mijan. Alfatihah. Rom