GUNEM – Warga Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem menggelar kirab budaya, Rabu (22/3) guna memperingati Hari Air sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret.
Kirab budaya melibatkan seratusan warga dengan mengelilingi embung yang ada di desa setempat.
Beberapa kesenian tradisional seperti barongan dan Jaran Kepang turut memeriahkan acara. Tampak pula tujuh gadis cantik berjalan mengelilingi embung sambil membawa kendi yang berisi air sebagai simbol ketersediaan air di desa mereka.
Kepala Desa Tegaldowo Suntono mengatakan, acara tersebut merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan rasa suka cita warga dengan dibangunnya embung oleh PT Semen Indonesia sebagai upaya untuk menciptakan ketersediaan air.
“Baru kali pertama kita laksanakan. Embung yang ada di Tegaldowo ini, juga baru jadi beberapa bulan lalu. Mudah-mudahan, keberadaan embung seluas 1,3 hektare yang dibuatkan PT Semen Indonesia ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi para petani,” ungkapnya.
Suntono menjelaskan, embung dibangun di atas lahan bengkok desa yang perangkatnya kosong.
“Karena saat ini keberadaan perangkat desa sudah cukup dan tidak perlu lagi merekrut perangkat baru, sehingga pihak desa menilai lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat banyak dengan dibangun embung,” tambahnya.
Embung yang juga dilengkapi dengan gasebo lengkap dengan taman kecil ini berfungsi untuk menyimpan air saat musim hujan. Selanjutnya, air tersebut akan dialirkan ke lahan pertanian warga.
Kepala Biro Komunikasi PT Semen Indonesia, Sigit Wahono mengatakan, pembangunan embung di desa-desa ring satu sebagai jawaban atas kekhawatiran sebagian pihak terkait ketersediaan air tanah jika PT Semen Indonesia beroperasi.
“Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan air dengan membangun embung-embung resapan. Selaku BUMN, kami juga berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan reklamasi pasca penambangan jika pabrik sudah beroperasi. Kami berharap embung ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya. (Rom)
