Mbah Karjan tersenyum bahagia. (Rom/Rembangcyber) |
REMBANGCYBER.NET, GUNEM – Mbah Karjan (60) dan istrinya Mbah Paijah (59) adalah pasangan suami istri kurang mampu yang tinggal di Desa
Kajar Kecamatan Gunem.
Selama puluhan tahun pasutri ini tinggal di rumah kategori tak layak huni. Jika musim hujan, air dari langit masuk ke rumah mereka. Angin dari luar juga menerobos melalui celah-celah dinding yang terbuat dari papan dan anyaman bambu.
Kondisi dalam rumah juga kerap terlihat kotor, berdebu bahkan kalau musim hujan juga becek karena lantai masih beralas tanah.
Namun kini dua lansia itu bisa tidur dengan nyenyak di rumah berdinding tembok dan
beralas keramik yang dibangun dari dana CSR BUMN Semen Gresik di Rembang.
“Sekarang sudah enak. Kamar mandi juga ada di dalam rumah. Kalau dulu di luar harus jalan beberapa meter. Maturnuwun sanget Semen Gresik,” tutur Mbah Karjan di hadapan Bupati Rembang Abdul Hafidz beserta Direktur Operasi Semen Gresik Joko Sulistiyanto saat meresmikan penggunaan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Semen Gresik di kediamannya, Jumat (14/12/2018).
Bupati Rembang, H Abdul Hafidz didampingi Direktur Operasi Semen Gresik, Joko Sulistyanto foto bersama Mbah Karjan. (Rom/Rembangcyber) |
Mbah Karjan merupakan satu dari 12 warga lain penerima manfaat CSR Semen Gresik melalui Program RTLH tahun 2018.
Bupati Rembang H Abdul Hafidz mengatakan kehadiran Semen Gresik sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat baik di lingkup ring 1 maupun kawasan lainnya.
Abdul Hafidz berharap Semen Gresik terus berkomitmen tidak hanya sekedar mengejar
keuntungan tapi juga ikut mensejahterakan masyarakat di sekitarnya.
“Dalam tempo sekitar satu tahun sejak Semen Gresik beroperasi, angka kemiskinan di Rembang mengalami penurunan signifikan. Dulu angka kemiskinan kita mencapai 18,3
persen namun hari ini dirilis BPS Jateng tinggal 15,4 persen. Penurunan ini tertinggi di Provinsi Jateng. Ini dipengaruhi kehadiran industri di Rembang, terlebih Semen Gresik.
Ini luar biasa. Saya sempat tak percaya karena angkanya turun 3 persen,” jelas Abdul
Hafidz.
Abdul Hafidz berharap angka kemiskinan di Rembang terus turun signifikan tiap tahunnya. Pihaknya menargetkan dalam dua tahun mendatang angkanya hanya tinggal
11 persen saja.
“Kalau itu tercapai maka peringkat kita masuk 15 besar di Jateng. Dulu kita peringkat 30 dari 35 kabupaten atau di Jateng. Semakin banyak industri yang masuk maka target itu
akan lebih cepat terealisasi,” tandas Abdul Hafidz.
Sementara itu, Direktur Operasi Semen Gresik Joko Sulistiyanto mengatakan tahun ini, pihaknya menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah untuk progam RTLH dan Forum Masyarakat Madani (FMM).
Dua kegiatan tersebut merupakan bagian dari progam corporate social
responsibility (CSR).
“Komitmen untuk terus meningkatkan progam pengembangan masyarakat adalah hal yang tidak boleh ditawar. Perusahaan dan masyarakat harus tumbuh dalam satu jalan pertumbuhan yang saling menopang dan saling mendukung,” kata Joko
Sulistiyanto mewakili Dirut PT Semen Gresik Mukhamad Saifudin, Jumat
(14/12/2018).
Untuk perbaikan RTLH, tahun ini digelontor anggaran sebesar Rp564 juta. Ada 12 RTLH di enam desa di wilayah Rembang maupun Blora yang dibantu progam bedah rumah ini. Tiap desa dijatah dua unit rumah. Tiap rumah yang dibedah
dibantu anggaran Rp47 juta.
Rinciannya, untuk Kabupaten Rembang, progam bedah rumah dilaksanakan di
Desa Tegaldowo, Timbrangan, Pasucen dan Kajar Kecamatan Gunem, serta Desa Kadiwono Kecamatan Bulu.
Sedang di Kabupaten Blora, progam bedah rumah digelar di Desa Ngampel Kecamatan Blora.
Progam RTLH tak hanya dilaksanakan tahun ini saja. Sebelumnya, tahun 2016,
progam bedah rumah warga kurang mampu juga sudah dijalankan. Waktu itu, ada 31 unit RTLH di Kabupaten Rembang yang dikucuri anggaran hingga lebih dari
Rp1 miliar. Tiap rumah digelontor anggaran Rp45 juta.
“Sebagai perusahaan yang lahir, tumbuh dan berkembang di Rembang, perusahaan wajib ikut terlibat penuh dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial dan
ekonomi masyarakat sekitar,” tambah Joko Sulistiyanto.
Selain progam RTLH, dana CSR Semen Gresik juga diarahkan untuk
pemberdayaan masyarakat desa sekitar lokasi pabrik. Salah satu bentuknya lewat Forum masyarakat Madani (FMM) yang bentuk kegiatannya bisa berupa fisik
maupun non fisik.
Tiap desa dibantu Rp250 juta, namun ada juga yang dikucuri
bantuan hingga Rp500 juta. (Rom)