Lasem, Rembangcyber.net – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo silaturahmi ke sejumlah kiai di Kabupaten Rembang, Ahad (30/10/2022).
Kunjungan pertama ke Pesantren Al Anwar Sarang. Kapolri bersilaturahmi dengan putra-putra almaghfurlah KH Maimoen Zubair diantaranya; Gus Najieh Maemoen, Gus Gofur, Gus Taj Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah) dan Gus Idror.
Usai dari Sarang, Kapolri menuju Pesantren LP3IA, Narukan, Kragan. Kapolri bersilaturahmi dengan KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha).
Kapolri menyebut silaturahmi yang dilakukan sebagai wujud sinergitas ulama dengan umara.
“Beberapa waktu lalu memang kami berkunjung ke beberapa pondok pesantren. Yang pertama Polri tak bisa dilepas dari ulama. Beberapa pengalaman membuktikan bahwa sinergitas ulama dan umara dalam hal ini Polri dan ulama banyak berhasil menyelesaikan masalah-masalah. Salah satunya adalah dalam penanganan Covid-19,” terangnya didampingi Gus Baha.
Kapolri menambahkan, hubungan Polri dengan ulama harus tetap dipertahankan, apalagi menjelang tahun politik.
“Dalam berbagai kegiatan tentunya kita juga harus terus bekerja sama mendinginkan situasi-situasi, apalagi menjelang tahun politik. Saya selalu sampaikan bahwa hilangkan hal-hal yang bersifat polarisasi. Kita ingin, Indonesia kita jaga agar situasi Kamtibmas bisa terus kondusif,” tegas Kapolri.
Usai dari Narukan, Kapolri silaturahmi ke KH Ahmad Zaim Ma’soem (Gus Zaim) di Pesantren Kauman, Karangturi, Lasem.
Di sini, Kapolri juga menggelar pertemuan tertutup dengan para ulama dan kiai pimpinan pondok pesantren se-Jawa Tengah.
Gus Zaim menjelaskan, pertemuan Kapolri dengan puluhan ulama dan tokoh agama di kediamannya membahas soal kesamaan peran pesantren dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Sebagai stakeholder, masyarakat pesantren mempunyai tugas yang sama dengan Polri. Polri tupoksinya adalah Kamtibmas, maka pesantren sebagai salah satu ‘punjer’ masyarakat, stakeholder masyarakat, juga mempunyai tugas yang sama yaitu di bidang Kamtibmas,” kata Gus Zaim.
Karena peran yang sama tersebut, imbuh Gus Zaim, maka diperlukan sinergitas supaya bisa menjalankan tugas tersebut demi mewujudkan ‘baldatun tayibatun wa rabbun ghofur’.
“Negara yang aman damai sejahtera dan lain sebagainya yang baik-baik,” pungkas Gus Zaim. Rom