Droping air bersih oleh BPBD Rembang. (Rom/Rembangcyber) |
REMBANG, REMBANGCYBER – Duapuluh desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Rembang mulai mengalami krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.
Kepala BPBD Rembang, Purwadi Samsi mengatakan jumlah desa yang mengalami kekeringan saat ini telah mengajukan permohonan bantuan air bersih.
“Untuk mengurangi dampak kemarau, kita lakukan droping air bersih secara berkala dan terjadwal kepada desa terdampak. Saat ini jumlahnya sudah mencapai 20 desa yang tersebar di 9 kecamatan,” terang Purwadi, Sabtu (18/8/2018).
Duapuluh desa tersebut meliputi; Desa Sambong, Dadapan, Lemah Putih (Kecamatan Sedan). Desa Sumber, Ronggomulyo, Pelemsari, Kedungtulub dan Jadi (Kecamatan Sumber).
Desa Woro dan Sumbergayam (Kecamatan Kragan). Desa Gunungsari, dan Banggi (Kecamatan Kaliori). Desa Warugunung dan Jukung (Kecamatan Bulu). Desa Kajar dan Sambongpayak (Kecamatan Gunem). Desa Pedak dan Pranti (Kecamatan Sulang). Desa Pasar Banggi (Kecamatan Rembang), dan Desa Selopuro (Kecamatan Lasem).
Purwadi menambahkan, untuk tahap awal pihaknya mengalokasikan 2 tangki air ke desa terdampak.
“Jumlah ini bisa meningkat sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pihak desa,” tambahnya.
Dari duapuluh desa yang terdampak total terdapat 6.654 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah cacah jiwa mencapai 16.592 jiwa.
“Paling banyak di Desa Dadapan, Sedan mencapai 645 KK dengan total jiwa 1.935. Sedangkan paling sedikit di Desa Kajar Kecamatan Gunem 20 KK dengan jumlah 100 jiwa,” pungkasnya. (Rom)