Korban tuak oplosan dirawat di Puskesmaa Sluke. Foto (rom/rembangcyber.com) |
SLUKE, REMBANGCYBER.COM – Seorang siswa SMP berinisial SK, warga Desa Sendangmulyo Kec Sluke, Kabupaten Rembang, meregang nyawa usai menenggak minuman keras jenis tuak oplosan, Senin (23/10) sore.
Sebelum meninggal, pelajar berusia 14 tahun ini sempat dirawat di Puskesmas Sluke dan dirujuk ke RSUD dr Soetrasno Rembang karena kondisinya lemas dan tak sadarkan diri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika korban bersama dua rekannya M Zaenuri (24) dan Suhadi (34) mendapat satu botol tuak dari seorang pengemudi truk yang tidak dikenal sebelumnya, di Jalur Pantura, desa setempat pada Minggu (22/10/2017) siang.
Setelah itu, ketiganya menuju rumah Suhadi untuk menenggaknya bersama-sama. Saat akan menuju rumah Suhadi, mereka mengajak MA (16) untuk bergabung. Selanjutnya, keempat korban tersebut menenggak tuak dengan dicampur sprite dan fanta. Setelah habis, keempat orang korban tersebut pulang kerumahnya masing- masing.
Keesokan harinya, Senin (23/23/ 2017) siang sekitar pukul 12.00 WIB Korban SK kondisinya lemas dan tak sadarkan diri. Korban dibawa ke Puskusmas Sluke. Korban SK yang kondisinya terus mwmburuk akhirnya dirujuk ke RSUD dr Sostrasno Rembang. Nahas korban SK dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB.
Mendengar rekannya meninggal, sekitar pukul 21.00 WIB, ketiga Korban lainya yang masih lemas dan mual dibawa keluarganya ke Puskesmas Sluke untuk mendapatkan perawatan. Kondisi ketiga korban tersebut hingga saat ini masih mual, pusing dan lemas.
Kapolsek Sluke AKP Sunarmin saat dokonfirmasi membenarkan kejadian itu.
“Saat ini ketiga korban masih dirawat di Puskesmas Sluke. Sedang yang satunya (SK) meninggal dunia di rumah sakit, kemarin. Saat ini kami masih mendalaminya,” terangnya, Selasa (24/10/2017).
Saat ini kasus tuak oplosan masih dalam penanganan aparat kepolisian Sektor Sluke. (Rom)