Parade 1001 rebana di Alun-alun Rembang, Sabtu (21/10/2017). Foto (rom/rembangcyber.com) |
REMBANG, REMBANGCYBER.COM – Parade 1001 rebana meriahkan Gebyar Hari Santri 2017 di Rembang, Jawa Tengah yang dihelat di Alun-alun Kota Rembang, Sabtu (21/10/17) malam.
Para penabuh rebana yang berasal dari berbagai daerah di wilayah Kabupaten Rembang kompak mengenakan baju putih, sarung gelap dan peci hitam khas santri.
Lagu Indonasia Raya dan syubbanul wathon menjadi lagu utama dari sedikitnya 17 lagu yang mereka bawakan.
Koordinator sekaligus dirijen rebana, Muhammad Ali Chafidzun, mengatakan dipilihnya konsep parade rebana dalam kegiatan gebyar hari santri karena rebana sudah identik dengan sosok santri.
“Dari situlah muncul ide bagaimana membuat kemasan yang rapi dan meriah, hingga akhirnya muncul konsep parade 1001 rebana yang merupakan gabungan dari sejumlah grup rebana yang ada di Rembang,” ucapnya, Sabtu.
Chafidzun menambahkan, tantangan terberat adalah membangun kekompakan dari para penabuh dalam jumlah besar.
“Kuncinya kedisiplinan setiap penabuh. Mereka harus mematuhi setiap aba-aba dari dirijen, kapan saat memukul dan kapan saat berhenti termasuk juga ketukan-ketukannya,” imbuhnya.
Parade 1001 rebana mendapatkan apresiasi dari ribuan penonton yang menyemut di Alun-alun Rembang. Riuh tepuk tangan hadirin menambah semarak suasana.
Anggota DPR RI dari fraksi PPP, Arwani Thomafi yang turut hadir dalam kesempatan itu mengaku bangga dengan kreatifitas para santri Rembang.
“Bagus banget. Sisi kreatifitas santri sudah muncul. Misal lagu Indonesia Raya yang dibawakan dengan rebana, patut diapresiasi,” ucapnya.
Gebyar Hari Santri dihadiri berbagai tokoh diantaranya; KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Puthut EA (penulis), Prie GS, DR Abdul Ghofur Maimoen, DR Imdadun Rahmat dan sejumlah tokoh lain.
Selain Parade 1001 Rebana, Gebyar Hari Santri di Rembang juga diisi kegiatan Dzikir Pesisir, Keplok Alfiyah, Apel Hari Santri dan Kirab Merah Putih. (Rom)