REMBANG (RC) – Warga Desa pasucen, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang meminta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk segera memperbaiki kerusakan jalan yang menjadi akses utama warga ke lahan pertanian mereka.
Kerusakan terjadi sejak tahun 2014 dan saat ini kondisinya semakin parah.
Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia, Abdul Manan tak menampik tuntutan warga tersebut.
“Kami telah menyiapkan anggaran sekitar Rp5 miliar untuk memperbaiki kerusakan jalan sepanjang sekitar 4 kilometer tersebut. Hanya saja, perbaikan itu terbentur perizinan karena ruas jalan tersebut berada di wilayah kewenangan Perhutani (Mantingan),” ungkapnya pada acara Jagong Gayeng di Rembang, Kamis (3/3) malam.
Manan menambahkan, lantaran perizinan itu pula sehingga berdampak pada realisasi penyaluran bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum yang dialokasikan oleh PT SI dari target Rp13, 5 M hanya tersalur Rp10,52 miliar.
“Target kami, jalur Pasucen sudah rampung ditangani pada 2016 ini. Kami sudah berkoordinasi dengan Administratur Perhutani Mantingan dan dalam waktu dekat, kami juga akan berkoordinasi dengan Pak Bupati Abdul Hafidz terkait perbaikan jalan itu,” bebernya.
Selain sebagai jalur ekonomi warga, poros yang menghubungkan Desa Pasucen dengan lokasi pabrik semen tersebut juga dimanfaatkan oleh PT Semen Indonesia sebagai jalur angutan pedel untuk keperluan pembangunan pabrik.